Jumat, 28 Oktober 2011

Belajar Untuk BERKOMPROMI

Salah satu syarat wajib untuk menduduki kursi "empuk" bagian fungsional dalam setiap "organisasi" adalah masa bakti dalam waktu tertentu. Aliran pikiran positif berpendapat bahwa dengan masa bakti tertentu tersebut, colan fungsionaris tersebut telah mendapat ilmu yang layak untuk menjadi orang-orang penting. Modal "ilmu" tersebut akan menjadi jaminan bagi keberlangsungan dan kemajuan organisasi. Ilmu atau berbagai pengalaman yang telah di dapat selama masa bakti menunjukkan keloyalan terhadap organiasi dan memberikan kepercayaan banyak orang untuk memilih "dia" menjadi seorang pengurus/fungsionaris.

Aliran pikiran negatif berpendapat bahwa masa bakti memberikan kesempatan kepada calon fungsionaris untuk mendapat "ilmu yang tidak beres". Memang pada kenyataannya, berbagai ilmu bersliweran di sekitar kita. Entah itu ilmu yang baik maupun ilmu yang tidak baik. Apa ilmu tidak beres yang telah diperlajari dalam masa baktinya? Ilmu BERKOMPROMI. Ilmu ini menjadikan organisasi seakan-akan maju tetapi sebenarnya lemah. Lihatlah organisasi yang bernama Republik Indonesia ketika dipeagang pemimpin oleh pemimpin bernama SOEHARTO. Organisasi tersebut terlihat berkembang bahkan sudah maju, akan tetapi setelah sang pimpinan turun, bayi yang belum lahir saja sudah menanggung hutang.

Dalam organisasi yang lebih kecil, ilmu BERKOMPROmi harus dikuasai dengan baik. Jika tidak menguasai ilmu terbut, maka akibat yang fatal siap menghempas organisasi yang dipimpinnya. Ilmu kompromi yang paling dahsyat dalam bidang keuangan. Dalam era kapitalis ini, uang sudah menjadi segalanya. Uang bisa menjadi pelicin lantai, uang bisa jadi sumpal mulut, uang bisa mengobati mata merah menjadi mata berwarna hijau. Uang juga bisa jadi badai salju, bisa jadi gelombang tsunami atau menjadi lahar panas dari gunung nomor satu di dunia yang meletus.

Rakyat yang di bawah ini yag menerima ampasnya. Semua sudah dikompromikan dan semuanya telah habis tinggal ampasnya. Hanya Ikhlas Beramal saja yang menjadi dasar mereka untuk menerima semua........ Semoga semuanya BAROKAH.... walau telah tinggal ampasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar