Sabtu, 13 Agustus 2011

Generasi "bukan bang toyyib"

Beberapa hari lalu saya melakukan perjalanan dari kota Malang ke kota Probolinggo. Karena keadaan memungkinkan untuk naek bis biasa (he he he... kok malah bis biasa dari pada bis PATAS?), maka saya milih bis biasa tarip biasa dengan fasilitas lumayan. Apa maksud dari kondisi menungkinkan itu? ya, saya milih bis biasa karena keadaan penumpang tidak terlalu rame dan saya lebih suka bis biasa karena saya pasti dapat banyak ILMU dalam perjalanan. Dalam bis biasa, biasa saya dapat ilmu dari penumpang lain, berbeda dengan bis PATAS yang cenderung individual dan tidur nyenyak di kursi yang empuk.

Pada saat melewati pasar LAWANG, ada anak kecil yang berdiri di samping saya. Kondisi anak itu kurang terawat, terlihat rambutnya kusut dan wajahnya belepotan dengan kotoran debuyang menempel. Setelah melihat secara seksama, baru saya tahu kalao anak itu ada seorang pengamen. Iya......... pengamen sekita usia 4-5 tahun. SUBHANALLOOOH.... Otak saya berpikir dan menganalisis jauh untuk menebak-nebak bagaimana kondisi anak ini besok dan bagaimana nasih negara ini jika generasi kecilnya sudah menjadi pengamen sejak usia dini (BALITA).

Lamunan saya buyar ketika balita tersebut sampai pada bait:

sudah tunggu saja diriku di rumah
jangan marah-marah, duduk yang manis ya
aku lagi sibuk sayang, aku lagi kerja sayang
untuk membeli beras dan sebongkah berlian

waowwwww..... seandainya dia tau makna dari lirik tersebut, pasti dia akan mikir.... Sudahkah waktunya untuk ku bertanggung jawab membeli beras untuk makan? Begitu pun seandainya ada pegawai pemerintah yang bekerja di bagian DINAS SOSIAL, pasti dia kan meneteskan AIR MATANYA mendengar kata-kata tersebut keluar dari seorang BALITA.

Suara dengan pengucapan kata-kata yang di pas untuk didengar ters mengalir tanpa hambatan. pikiran ini juga terus mengalir, tetapi tak ada solusi yang diperoleh. Hanya doa yang bisa diucapkan oleh suara lirih dalam dada.....

Semoga semua akan berjalan baik-baik saja....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar